Membayang Hitam


Memikirkanmu saat ini bagai memetik bunga di antara kawat berduri
Hati meraba mata tak melihat
Adalah kenangan yang terlalu indah yang membayang hitam, bukan kita tapi kalian
Kaki melangkah hati sulit menerka
Adalah segala hal yang sudah aku lewati tak jua menggenggam kepahaman ~ Firza


Senin, pukul 22:30 WIB. Malam dan dingin kembali merangkul bayang-bayang yang tidak pernah aku ketahui wujudnya. Ataaau mungkin bayangan itu yang malah merangkul pemikiran akan kesendirianku saat ini. Entah apa yang pernah aku perbuat hingga aku harus menanggung semua kisah yang tidak pernah aku mengerti diluar pra-duga logika. Tidak pernah terlewat sudah berapa lama aku menghitung setiap kisah yang mampir singgah di telinga, yang seketika aku mulai terasing dan tersudut di antara bayangan itu. Otak dengan bersikeras memilah mana nyata dan mana mimpi. Aku menatap hampa, pada setiap sudut sana yang memandangku dengan pandang pilu. Mata sudah bosan bermain air. Hati yang malah semakin sibuk mencari penerjemah duka. Jelaslah semua karna namanya yang tidak pernah absen berputar di setiap perhitunganku.




4 comment:

ucok-eki said...

kalo kalian coba saling menguatkan, apa pentingnya 'dia' yang selalu mengganggu

sitifirza said...

Terkadang sekuat-kuatnya ranting yang dijaga pasti bisa rapuh juga :'D @ucok-eki

ucok-eki said...

ini soal ati yang terikat janji, bukan yang lain ko ;)

sitifirza said...

dibalik "hati terikat janji" tidak memungkiri pun ada hati lain yang sedang terikat oleh situasi yang rumit. Tidak dipungkiri juga hati yang terikat janji satu waktu talinya akan terputus juga.